KISAH RENUNGAN : MAKANAN SISA KITA, ADALAH BERKAH UNTUK MEREKA - KISAH INSPIRATIF

KISAH RENUNGAN : MAKANAN SISA KITA, ADALAH BERKAH UNTUK MEREKA

Awalnya saya tidak mau memposting foto ini, tapi setelah mempertimbangkan bahwa postingan ini bisa membuat kita bersyukur atas apa yang kita miliki, berbagi makanan dengan orang-orang yang kita sayangi, saya pun berubah pikiran dan mempostingnya.



Beberapa hari yang lalu kami pergi ke tempat makan di @raisingcanes dan kami sedang menunggu pesanan kami. Lalu saya melihat wanita tunawisma ini berjalan masuk dan meminta makanan sisa kepada orang-orang di sekitar. Tidak satu orang pun memberikannya, mereka semua tidak mengacuhkan wanita tersebut dan langsung membuang makanan sisa mereka. Hal itu menggugah hati saya. Saya menjadi sukarelawan untuk para tunawisma selama bertahun-tahun. Penampilan mereka yang bagi sebagian orang menjijikkan, tidak mengurungkan niatku menjadi sukarelawan. Saya memeluk dan menyalami mereka semua dengan tulus.


Saya pun memberitahukan Fred, bahwa saya akan memberikan dia makanan milikku. Saya mencari wanita tunawisma tersebut ketika kami hendak pergi, tapi kami tidak bisa menemukan dia. Saya merasa sedih, setelah mengetahui beragam penolakan yang wanita tunawisma itu alami ketika mencari makanan. Ketika saya hendak membuang ayam dan kentang goreng sisa, saya mendengan suara yang lembut bertanya pada saya apakah ada makanan sisa yang bisa dia bawa. Saya berbalik dan ternyata dia adalah wanita tunawisma tersebut. Saya pun memberikan makanan sisa tersebut dan melihat wanita tersebut duduk dan menyantap makanan tersebut.


Tapi ada yang mengganjal, saya merasa buruk karena telah memberinya makanan sisa. Dia seharusnya mendapat makanan yang layak. Saya pun membelikan dia seporsi makanan. Ketika memesan makanan, saya meminta pegawai restoran tersebut untuk tidak mengusirnya sampai wanita tersebut menyelesaikan makannya.


Saya bisa melihat raut wajah jijik dari orang-orang disekitarnya ketika wanita tersebut duduk dan menyantap makanannya. Para tunawisma memang memiliki bau yang tidak sedap. Dia pun bersiap untuk berdiri dan pergi, ketika saya mengejutkan dirinya dengan seporsi makanan yang baru saya order. Raut wajah wanita tersebut bisa menggambarkan segalanya. Saya belum pernah merasakan sensasi yang murni dan rasa terima kasih dari gesturnya. Pelukan yang dia berikan, terasa sangat tulus. Airmatanya yang menetes terpatri dalam di hati saya. Saya memeluknya dengan erat dan membiarkan dia menangis di pundak saya. Saya hanya memeluknya, dan itu adalah momen yang tidak akan saya lupakan. 


Jadi ketika kalian bertemu dengan pengemis atau tunawisma, pikirkan baik-baik. Tidak semua tunawisma adalah pemalas yang hanya bisa meminta-minta. Mereka juga manusia yang layak diperlakukan manusiawi.



Sumber: Carmen Mendez


Comments


EmoticonEmoticon